OKNUM anggota polisi yang berpakaian preman
melakukan tindakan tidak terpuji di Pelabuhan Tenau Kupang. Oknum
tersebut menahan tiket milik sejumlah penumpang Pelni yang akan
berangkat menggunakan KM Bukit Siguntang tanpa alasan yang jelas pada
Jumat (21/6). Aksi tidak terpuji tersebut dilakukan usai pemeriksaan
ticket di pintu masuk Pelabuhan Tenau oleh petugas pemeriksa tiket.
“Tanpa alasan yang jelas mereka menahan tiket kami. Padahal kami
hanya mau mengikuti acara kerabat kami di Pare-Pare Sulawesi Selatan,”
ujar sumber VN.
Upaya penahanan tiket milik penumpang juga hampir dialami oleh kerabat VN yang hendak berangkat ke Sulawesi Selatan.
“Tadi mereka mau ambil tiket pembantu tapi saya tidak berikan meski dipaksa,” ujar sumber VN.
Setelah mendapatkan laporan, VN mencoba mengambil gambar para
penumpang yang tiketnya ditahan oleh oknum polisi berpakaian preman.
Saat mengambil gambar, tiba-tiba ditegur oleh petugas sekuriti PT
Pelindo.
“Kalau mau ambil gambar di sini harus lapor petugas yang
bertanggungjawab di sini,” teriak sekuriti PT Pelindo. VN lalu menemui
atasan sekuriti PT Pelindo yang tak mau disebut namanya.
VN memperkenalkan diri sebagai wartawan. Dia menyatakan tidak masalah
kalau ingin meliput tapi harus melapor dahulu. “Tidak masalah kalau mau
liput tapi lapor dulu supaya kami tahu,” ujar oknum yang mengaku
penanggungjawab di Pelabuhan Tenau.
Sementara oknum polisi memaksa VN untuk menunjukkan identitas.
Setelah VN menunjuk identitas, oknum mengatakan kalau di pos pemeriksaan
tidak tidak ada masalah.
“Sudah nggak ada masalah, kamu boleh sampaikan kepada pimpinan kamu.
Intinya di sini harus pemberitahuan dulu supaya kita tahu bahwa benar
kamu meliput dan benar kamu dari wartawan,” ujar oknum polisi yang
menggenakan baju kaos putih bergaris merah.
Usai silang pendapat, VN bergegas ke dalam ruang tunggu Pelabuhan
Tenau. Saat berada di dalam sekuriti PT Pelindo dan penanggungjawab
datang menghampiri dan menyampaikan kalau anggota polisi biasa melakukan
penahanan tiket milik penumpang yang akan berlayar.
“Polisi biasa tahan penumpang punya tiket,” aku keduanya. Setelah
berdialog tentang kondisi di pelabuhan, kedua bergegas kembali ke pintu
masuk pemeriksaan tiket untuk menjalankan tugas.
Pantauan VN, menjelang KM Bukit Siguntang tiba pada pukul 17.00 Wita
barulah tiket milik penumpang yang ditahan dikembalikan. “Kami mesti
merayu-rayu, bahkan harus memberikan sejumlah rupiah baru tiket
dikembalikan,” ujar sumber VN.
Kabid Humas Polda NTT AKBP Febrin Ida Pello mengatakan, Polda NTT
masih koordinasi dengan pihak KPPP Laut Tenau terkait kasus dugaan
penahanan tiket yang dilakukan oleh oknum polisi.(SUMBER: http://www.victorynews-media.com/metro/26/06/2013/oknum-polisi-resahkan-penumpang/)